4 Penyebab Rusaknya Hubungan yang Disebabkan Terlalu Kecanduan Social Media
Rabu, 20 Maret 2019
Edit
Social Media saat ini memang banyak di gandrungi oleh banyak orang karena bisa memudahkan sepang kekasih untuk bisa saling berkomunikasi dengan mudah tanpa batas ruang dan waktu. Namun justru kemudahan itulah yang berdampak buruk bagi para pasangan yang bisa memicu retaknya hubungan dalam berumah tangga atau yang masih berpacaran.
Media social sperti Facebook, Instagram, Twitter, Line Whatsapp dan sebaginya. memenag disaat ini sangatlah mudah untuk digunakan untuk berkomunikasi dimanapun dan kapanpun.
Social media bisa membuat yang jauh menajadi dekat ketika kita selalu bertukar kabar melalui media social tersebut, sehingga memang sangat mudah untuk pasangan kekasih untuk saling berkomunikasi. Namun perlu anda ingat jangan sampai gara-gara social media tersebut hubungan anda bersama pasangan anda menjadi buruk atau bahkan retak.
Menurut riset, social media bis mengakibatkan renggannya hubungan adna dengan pasangan anda atau orang terdekat anda.
Temuan peneliti dari Oxford University menyebutkan bahwa pasangan yang terlalu kecanduan terhadap social media biasanya memiliki hubungan asmaran yang tidak memuaskan.
study tersebut telah melakukan survei dari banyak pasangan yang berada di seluruh penjuru dunia ini.
Dan sebagian besar dari riset tersebut kebanyak dari orang yang menggunakan media socaial Facebook, Instagram, Tiwtter, Whastapp dan aplikasi pesan teks lainnya.\
Tentunya kita bertanya-tanya kenapa teknology yang seharusnya bisa mendekatkan yang jauh, malah yang terjadi sebalikanya.
Ini dia penyebabnya hubungan rusak oleh kecanduan bersocial media.
1. Gampang Curhat
Teknologi membuat orang lebih mudah untuk melampiaskan masalah pribadi yang terkena, sehingga di mana-mana.
Ketika seseorang tidak dapat menahan emosinya dan melampiaskan dalam domain publik bahkan murung ketika genit hubungan bermasalah.
Itu akan mengundang orang-orang yang dikenal, bahkan orang-orang yang akrab dengan baru diketahui meskipun mau berkomentar mengenai apa yang sudah diposting di status aplikasi atau chat media sosial.
Hal ini dapat memperparah keadaan dan pose rentan salah.
2. Mengurangi Waktu Berkualitas
Memeriksa gadget secara terus-menerus akan mengurangi waktu kualitas Anda pecinta bersama-sama.
Pasangan terhubung pada banyak media sosial atau aplikasi elektronik akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman di dunia virtual mereka daripada nyata.
'Kecanduan' Periksa status komentar, email Balasan atau menyebutkan akan kehilangan momen berharga dalam waktu bersama-sama, terutama pada pasangan yang jarang bertemu.
3. Dunia Maya Tak Akan Menggantian Dunia Nyata
Berhubungan dalam virtual dunia tidak dapat menggantikan keintiman fisik. Ketika Anda menerima pesan berupa teks, Anda menerima hanya informasi.
Anda tidak mendapatkan senyum, pelukan, tertawa atau sentuhan mitra secara langsung. Namun ia juga tetap lebih tatap muka hubungan daripada dunia maya yang penting.
Wajah mata dan kontak langsung dapat memproduksi hormon yang disebut cinta oxytosin.
Hormon ini meningkat rasa kasih sayang dan lampiran dengan mitra. Anda tidak bisa mendapatkannya ketika terlalu sering berinteraksi di dunia maya.
4. Gampang Salah Paham
Kesalahpahaman lebih mudah terjadi. Seperti teks ini hanya dapat memberikan sebanyak atau semua kata disampaikan, Apakah ada ekspresi wajah, gerakan nada atau tubuh.
Kalimat yang dapat ditafsirkan berbeda antara pengirim dan penerima pesan, terutama ketika penelpon mendapat hal sensitif atau temperamental.